Marquee Text - http://www.marqueetextlive.com

  • Kerasnya Hidup Anak Jalanan

    Persoalan yang menimpa Indonesia adalah menyangkut maraknya anak jalanan yang berkeliaran di tengah-tengah jalan perkotaan, Dan mungkin kita sudah tidak asing tentang sosok ini, karena disetiap penjuru kota, kita dapat dengan mudah menemukan mereka. Pada dasarnya anak jalanan adalah anak-anak berusia 5 sampai 18 tahun yang turun ke jalan untuk bekerja. Segala pekerjaan bisa dilakukan oleh anak jalanan asalkan menghasilkan uang untuk makan, seperti mengamen, mengemis, menyemir sepatu, menjadi kuli panggul, dam menjadi pemulung. Karena beban hidup dan tuntutan finansial yang tidak mendukung, terpaksa mereka melakukan pekerjaan ini dengan senang hati. Mereka juga tidak memiliki tempat tinggal untuk berteduh, sehingga menjadikan jalan-jalan trotoar sebagai rumah mereka.
    Ratapan kesedihan dan penderitaan yang dialami anak jalanan, sejatinya bisa mengetuk hati kita untuk berbagi kesedihan dan memberikan dorongan moril agar tetap bertahan di tengah tekanan psikologis yang menghantam mereka. Lalu apa sebenarnya yang terjadi dengan anak-anak ini?

    Mereka yang tergolong kecil dan masih dalam tanggung jawab orang tuanya harus berjuang meneruskan hidup sebagai anak jalanan dan terkadang mereka menjadi sasaran tindak kekerasan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Apalagi bagi anak jalanan yang usianya masih terlalu muda untuk bekerja Tak seharusnya anak-anak berusia 5-18 tahun berkeliaran di jalan menentang bahaya kejahatan atau kecelakaan demi sesuap nasi. Namun, kenyataan tak selalu sama dengan harapan dan keinginan kita. Persoalan kemiskinan, kondisi keluarga yang pecah, dan orangtua yang tak bertanggung jawab, membuat anak-anak itu terlempar ke jalananTapi ada juga sebagian orang tua yang dengan alasan untuk membantu ekonomi keluarga, menganjurkan agar anak-anaknya untuk menghabiskan masa kecilnya sebagai anak jalanan.Anak-anak yang hidup di pinggir jalan, pada dasarnya juga mempunyai cita-cita yang sama dengan anak pada umumnya. Akan tetapi, kepedulian pemerintah masih sangat terbatas pada kategori anak telantar, sehingga belum sepenuhnya menyentuh pada semua anak jalanan.Menyadari peningkatan jumlah anak jalanan, pemerintah perlu meningkatkan sarana pelayanan dan perlindungan bagi mereka yang terkesan termarjinalkan dari kehidupan sosial di masyarakat. Kompleksitas persoalan anak jalanan ini, seharusnya dianalisis guna mencari solusi terbaik agar semua akar persoalan bisa ditangani secara berkelanjutan.

0 komentar:

Posting Komentar